Tulisan kali
ini di inspirasi ketika hati sedang bergejolak memperdebatkan sesuatu yang tidak
tabu untuk di perdebatkan.. Yah, that’s Problem about Life
Berdasarkan
pengalaman pribadi, Otak manusia yang diciptakan untuk berfikir menjadi semakin
aktif untuk berfikir ketika ada gejolak besar yang dirasakan dalam fisik maupun
batinnya.Gejolak yang bertentangan dengan rasa nyaman dalam kesehariannya, bahkan sampai terasa sakit pada batin dan
fisiknya hal ini yang biasa disebut ”Masalah”. Jika hal ini sudah terjadi,
manusia cenderung mencari cara untuk kembali menyamankan dirinya dan hal itu
terjadi dengan 2 macam metode penyamanan diri antara lain penyamanan diri
dengan memanfaatkan potensi dunia dan penyamanan diri dengan mengkorelasikan
akhirat dengan masalahnya.
Penyamanan
diri dengan memanfaatkan potensi dunia biasa dilakukan dengan kegiatan yang
berhubungan dengan kesenangan duniawi saja, asalkan dirinya kembali merasa
nyaman it’s make fix the situation. Dengan adanya hal tersebut manusia memang
dapat menyamankan kembali kondisi fisik dan batinnya yang bergejolak namun hal
tersebut hanya bersifat sementara sehingga jika kondisi tersebut kembali
terulang manusia cenderung untuk menghilangkannya dengan hal tersebut pula dan
akan begitu seterusnya. Dan untuk hal semacam ini, biasanya kenyamanan yang diterima berbanding
lurus dengan kerugian yang diterima fisik kita. Secara lumrah, orang yang
bersenang- senang dengan segala kemegahan dunia sekedar menghilangkan
permasalahan dirinya hingga melupakan dunia yang sebenar-benarnya dunia
(akhirat) hanya mendapatkan kenikmatan sesaat saja, cenderung untuk selalu
menyalahkan semua yang ada disekitarnya karena dianggap sebagai penyebab
permasalahannya terlebih hingga menyalahkan PenciptaNya sendiri, dan yang lebih
parah jika tidak menemukan solusi yang tepat terhadap masalahnya sampai harus
menghilangkan nyawa. Manusia seperti ini pun terlihat lebih mengutamakan ego
dan nafsu dibandingkan akal dan hati. Bisa dipastikan manusia – manusia seperti
ini tentu tidak mempunyai prinsip dan pendirian. Sedangkan untuk menjalankan
proses kehidupan, kita di wajibkan memiliki prinsip dan pendirian hidup.
Lain hal
dengan penyamanan fisik dan batin yang mengkorelasikan antara permasalahannya
dengan akhirat, untuk tipe manusia seperti ini cara untuk menyamankan kembali
dirinya adalah dengan lebih mencari akar persoalan yang dihadapi mereka,
difikirkan bagaimana solusi yang tepat dan selalu berpersepsi bahwa
permasalahan adalah sebuah cobaan dari Tuhan Pencipta untuk mengukur nilai
keimanan dan keyakinan kita terhadap Dia yang Maha Kuasa. Tipe manusia seperti
ini, tentu bisa mengantisipasi jika masalah yang sama akan terulang kembali.
Dan tentu akan semakin tebal keimanannya kepada sang Pencipta karena manusia
seperti ini akan berfikir bahwa semakin banyak masalah yang diterima maka
semakin peduli Tuhan Pencipta kepadanya. Dan sudah barang tentu bahwa manusia
seperti ini lebih mengutamakan hati dan akal dibanding ego dan nafsunya.
Dari
pandangan pribadi yang saya kemukakan kita dapat mengambil kesimpulan bahwa,
segala gejolak hati dan fisik yang sering kita terima (Masalah) adalah bukti
bahwa Pencipta kita begitu peduli dengan keberadaan kita. Kita diberi ujian dan
cobaan dengan berbagai permasalahan hidup adalah ibarat sebuah lembar soal yang
harus kita isi dengan menggunakan akal yang bersinergi dengan hati agar seluruh
jawaban dari lembar soal tadi dapat terjawab dengan sempurna. Jika kita
dinyatakan lulus maka konsekwensi yang kita terima adalah bertambahnya derajat kita di Mata sang Pencipta
Peduli
berarti cinta. Ya, dan saya meyakini hal itu. Tuhan peduli maka Tuhan pun
Cinta.
0 komentar:
Posting Komentar