Ketika tanda Tanya lagi-lagi
muncul sebagai sebuah monster kecil yang mulai menempati setiap ruang kecil
antara sel yang satu dengan sel yang lain dalam satu kompleks jaringan yang
utuh.
Aku berusaha untuk
tidak memberikan ruang kepada si Monster kecil ini, namun apa daya surat
kepemilikan tubuh ini bukan atas nama diriku, tapi atas nama Tuhan Sang Maha Pencipta.
Aku tak tahu bagaimana cara menghadapi keberadaan Monster kecil ini, karena aku tak punya jawaban atas setiap detil virus yang di sebarkan oleh monster kecil ini.
Aku tak tahu bagaimana cara menghadapi keberadaan Monster kecil ini, karena aku tak punya jawaban atas setiap detil virus yang di sebarkan oleh monster kecil ini.
Akupun tak tahu
bagaimana menghentikan setiap serangan virus yang di sebarkan oleh monster
kecil ini. Hingga akhirnya aku merasa kalah, karena setiap keeping sel yang ada
dalam tubuhku seakan di lahap mentah oleh si monster kecil ini.
Akupun menangis,
memberontak, dan berteriak!!! Sakit !!! Sakit Tuhan !!!
Aku lemah, aku
kalah, aku Pasrah!! AKU PECUNDANG!!!
Seandainya waktu
dapat berputar kembali, tak akan ada monster kecil, tak ada kebingungan dengan
setiap pernyataan dan pertanyaan hidup. Dan akupun bisa bernafas lega. Dan tidak
lagi menjadi seorang PECUDANG!!!
Namun semua sebatas
mimpi. Mimpi yang sempurna! Sempurna dalam Penderitaan!!
0 komentar:
Posting Komentar