Terdengar begitu elegan dan
mempesona ketika ada beberapa perempuan mampu dan berani mengambil keputusan
untuk melangkah maju sebagai peserta kontestasi Politik Millenial 2019.
Wara-wiri di timeline Media Sosial Para gender masa kini dengan rentan umur tak
berbatas, kesemuanya beradu tampilan Poster dengan kualitas foto terbaik agar
terlihat cantik nan mempesona lengkap dengan tagline terbaik sesuai visi misi
yang diusung.
Peluang 30% untuk kursi parlemen
mereka gunakan sebaik mungkin untuk bisa menjalankan hak dan wewenang mereka
sebagai elemen yang patut dipertimbangkan ide-ide mereka untuk menjadi
pemangku/penentu kebijakan. Hebat? Tentu saja! Apresiasi tertinggi haruslah
didaulat oleh Masyarakat kepada mereka. Karena tidak menjadi soal gampang bagi
perempuan millenial jaman now yang lebih tertarik dengan isu skincare mana yang
terbaik abad ini, tempat wisata mana yang terhitzz untuk dijadikan lokasi
rekreasi sekaligus bahan update-an feed instagram, fashion terhitzz, serta
make-up branded dan cara make-up mana yang pas untuk bentuk muka dan jenis
kulit ini dan itu, mau mikir bagaimana mengurusi dan memperjuangkan hak-hak
masyarakat yang tidak diperoleh secara bijak, nasib para kaum marjinal yang
tidak menemui kesejahteraan hidup mereka dibawah payung kebijakan pemerintah,
Bagaimana kapabilitas dirinya terverifikasi ketika dia mampu berbuat untuk
kesejahteraan masyarakat terlebih khusus untuk hak-hak perempuan dan anak-anak
disekitarnya.
Namun begitu sangat memprihatinkan
ketika ternyata tidak sedikit juga para kontestan Gender dengan segala
pesonanya datang rela mengantri berhari-hari untuk memenuhi persyaratan Caleg
hanya sekedar pelengkap 30% kuota Gender agar parpol bisa lolos Dalam mengusung
Caleg-nya. Jikalaupun ada yang demikian, maka lebih berfaedah-lah kalian untuk
mengurusi skincare terhits zaman now saja atau lebih concern pada menu masakan
apa yang pas untuk keluarga hari ini dibandingkan menjadi kontestan PELENGKAP
dalam Pileg 2019.
Sikap skeptis masyarakat terhadap
perempuan dalam politik pun tak bisa dipungkiri adanya. Perempuan sebagai
makhluk inferior dibawah kelas superiornya pria membuat mereka selalu dianggap
sebagai pelengkap saja dalam ranah politik. Memenuhi kuota 30% dalam
pengusungan caleg dalam parpol sudah barang paling benar tanpa harus berbuat
apa-apa, layaknya boneka mati. Dan jika ada oknum yang harus disalahkan, sudah
paling benar adalah perempuan itu sendiri.
Sikap tidak percaya diri terhadap
kualitas diri membuat perempuan akan selamanya menjadi makhluk pelengkap dalam
pengusungan anggota legislatif dalam tiap Parpol. Tak ada kesadaran bahwa
"Kita perlu tampil sebagai Manifestasi ibu pertiwi di negeri ini".
Ibu pertiwi yang wajib mengayomi nusantara dengan Sifat Tangguh-nya namun tetap
berdiri sebagai tiang kokoh peradaban dengan fitrah-nya sebagai perempuan yang
selalu menebar kasih & cinta ditiap sudut bumi nusantara. Ingat, Tak pernah
ada istilah Bapak pertiwi saking sakralnya peran perempuan di bumi nusantara
ini.
Ruang gerak pemikiran perempuan
tidak akan pernah bisa dibatasi siapapun selama asas tujuan pemikirannya adalah
untuk kemaslahatan umat dan dirinya sendiri. Perempuan adalah penopang semesta.
Tanpa rahim sucinya, mustahil peradaban akan berlanjut. Dan tanpa kesadaran
atas peran pentingnya dalam keberlanjutan peradaban maka runtuhlah bangsa dan
negeri ini. Sejatinya perempuan adalah makhluk yang dirancang selalu punya daya
tarik tersendiri. Entah dengan kapabilitas fisik, rohani dan akal-nya maupun
sekedar menang fisik sahaja. Mereka akan selalu menang dengan pesona
masing-masing. Namun sebagai perempuan penjunjung akal sebagai proporsi utama
dalam elemen Jiwa dan Raga, saya lebih merasa bermartabat ketika kapabilitas
fisik, rohani dan akal mampu bersinergi menjadi satu kesatuan utuh. Jika kalian
pernah dengar inner beauty wanita? Maka dari sanalah ia bersumber. Ketika
potensi akal perempuan bersinergi dengan kapabilitas rohaninya maka secara
otomatis peran tampilan fisik luar akan kalah dengan inner beauty yang
memancar.
Tak ayal momen pileg 2019 menjadi
batu loncatan dengan daya pegas tinggi bagi perempuan-perempuan tangguh
pemerhati peradaban. Ditangan merekalah nantinya akan kita pahami arti
"Mengapa Perempuan harus diberi Jatah dalam Kursi Parlemen sebagai
Keterwakilan Ibu Pertiwi di Ranah Politik Nusantara". Karena sejatinya
tanpa ibu pertiwi maka runtuhlah bangsa dan negeri ini.
Berikan mereka kesempatan
mempergunakan hak mereka di kursi parlemen nusantara, biarkan keterwakilan
mereka menjadi nafas baru dalam keberlanjutan cita-cita bangsa dalam mengusung
peradaban. Dukung mereka, bantu mereka, dorong mereka, apresiasi-lah mereka.
Jangan biarkan mereka ragu atas potensi dan kapabilitas diri mereka. Jangan
biarkan mereka berhenti menggali intan ketulusan, kasih dan cinta untuk mereka
tebar di bumi nusantara. Biarkan mereka menari bersama potensi intelektual yang
mereka miliki. Biarkan mereka menjadi manifestasi ibu pertiwi sebagai pondasi
Bangsa ini.
Karena sejatinya mereka Perempuan
adalah istimewa, Mereka-lah dzat yang didaulat sebagai Pembawa Manifestasi
Sifat Tuhan Paling Dominan Di Muka Bumi.
Indah Cipta Kusumawardhani Gobel,ST
#Saya_Perempuan
1 komentar:
JAMU - Casino - Muhleh City, Ahmedabad - Jamulabad
JAMU Casino is the 화성 출장마사지 ultimate Indian gambling destination. Experience a world of luxury and entertainment 삼척 출장안마 at 통영 출장샵 Muhleh City, 김천 출장마사지 Ahmedabad with one 고양 출장마사지 of
Posting Komentar